Potret Sukabumi — Warga Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi kembali menyuarakan keluhan atas kondisi rusaknya jalan kabupaten yang menghubungkan Pabuaran dengan Kalibunder. Jalur sepanjang 13,7 kilometer ini menjadi akses vital untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan warga dua kecamatan.
Namun sayangnya, hingga kini belum ada perbaikan signifikan yang dilakukan pemerintah daerah. Bahkan, kondisi terparah sepanjang hampir 4 kilometer, khususnya di titik Leuweng Panjang hingga Ciawi 2, hanya berupa tanah dan batu, menyulitkan kendaraan untuk melintas, terutama saat musim hujan.
“Iya, semua jalan rusak sudah diusulkan, tapi memang belum ada realisasi. Tahun 2024 hanya ada penanganan sepanjang 300 meter dari STA awal di ruas Pabuaran–Kalibunder,” ujar Ami Amalia, Kepala Tata Usaha UPTD PU Wilayah Sagaranten, saat dikonfirmasi.
Menurut Ami, keterbatasan anggaran dan fokus pemulihan wilayah bencana menjadi alasan mengapa jalur ini belum menjadi prioritas utama.
“Prioritas kami sekarang masih ke wilayah yang terdampak bencana. Tapi kami tetap mendorong agar ruas ini segera ditangani,” tambahnya.
Ami juga menjelaskan bahwa di Desa Sukajaya terdapat dua ruas jalan kabupaten, yakni Pabuaran–Sukajaya dan Citampian–Sukajaya, yang keduanya sama-sama mengalami kerusakan.
Warga berharap pemerintah daerah dan dinas terkait bisa segera merealisasikan perbaikan secara menyeluruh. Pasalnya, jalan ini merupakan urat nadi utama mobilitas masyarakat, baik untuk kegiatan harian maupun darurat.
“Kalau hujan parah mah bisa enggak lewat, padahal kita butuh jalan itu buat nganter anak sekolah atau bawa orang sakit,” kata Asep, warga setempat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian mengenai jadwal perbaikan menyeluruh. Namun, pihak UPTD berkomitmen untuk terus mendorong anggaran dan realisasi proyek infrastruktur ini ke tahapan selanjutnya.