Potret Sukabumi — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, pada Senin (7/7/2025). Rakor tersebut membahas program nasional pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Kegiatan berlangsung dari Pendopo Sukabumi.
Dalam arahannya, Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi, menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan gerakan ekonomi kerakyatan berbasis desa dan kelurahan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini digagas sebagai bentuk pemberdayaan potensi lokal melalui usaha kolektif berbasis semangat gotong royong.
“Koperasi Merah Putih dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kelurahan, mendorong pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, serta memperkuat ketahanan pangan,” ungkap Budi.
Ia menambahkan bahwa koperasi ini menyasar seluruh masyarakat desa dan kelurahan sebagai anggota aktif, agar memiliki wadah usaha bersama yang berkelanjutan. Pemanfaatan potensi desa seperti hasil pertanian, produk UMKM, serta kekayaan sumber daya lokal lainnya menjadi aspek kunci penggerak perekonomian desa.
Menurut data nasional, hingga saat ini telah terbentuk sekitar 80.000 Koperasi Merah Putih di berbagai wilayah Indonesia. Kehadiran koperasi ini disebut sebagai soko guru perekonomian dan pilar utama ekonomi kerakyatan.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Ade Suryaman menyampaikan bahwa Kabupaten Sukabumi telah menyelesaikan proses pembentukan koperasi di seluruh desa dan kelurahan. “Sebanyak 381 desa dan 5 kelurahan di Kabupaten Sukabumi telah selesai membentuk Koperasi Merah Putih,” ujar Ade.
Ia juga menambahkan bahwa peluncuran Koperasi Merah Putih tingkat Kabupaten Sukabumi akan diselenggarakan setelah peluncuran nasional yang dijadwalkan pada 19 Juli 2025.
“Setelah di-launching oleh Presiden di tingkat nasional, kita akan menggelar launching tingkat Kabupaten Sukabumi sebagai bentuk komitmen dan dukungan terhadap program ini,” pungkasnya.