Potret Sukabumi — Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Asisten Daerah (Asda) Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Yulipri, secara resmi membuka kegiatan The 6th Geotourism Festival and International Conference (Geo Fest 2025) di Aula PPSDM Aparatur, Desa/Kecamatan Cisolok. Acara ini diselenggarakan selama tiga hari dan diikuti oleh 80 peserta dari berbagai geopark di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Yulipri menegaskan bahwa keberadaan geopark memiliki peran strategis dalam pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada masyarakat lokal. Ia menyebut bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya dan alam, namun juga sebagai ruang kolaboratif dalam merumuskan kebijakan berbasis konservasi.
“Kami mendorong agar geopark bukan hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga berfungsi sebagai ruang edukasi, konservasi, dan pengungkit ekonomi masyarakat. Geo Fest ini merupakan jawaban atas tantangan pembangunan yang inklusif dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara Badan Pengelola Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (BP CPUGGp), perangkat daerah, akademisi, dan masyarakat menjadi kekuatan bersama dalam mewujudkan visi RPJMD 2025–2030, terutama pada sektor agroindustri dan pariwisata berkelanjutan.
Lebih lanjut, Yulipri menyoroti pentingnya geopark dalam membangun ketahanan terhadap bencana geologi. Ia menekankan bahwa forum ini juga menjadi panggung koordinasi antar-geopark se-Indonesia untuk bertukar gagasan serta memperkuat komitmen terhadap perlindungan alam.
Sementara itu, Ketua Harian BP CPUGGp, Aat Suwanto, menyampaikan bahwa Geo Fest 2025 menjadi titik awal pengembangan teknologi ramah lingkungan di kawasan geopark. Salah satu inisiatif yang tengah dipersiapkan adalah pengembangan energi terbarukan di wilayah Ciletuh-Palabuhanratu yang diharapkan mendapat dukungan pemerintah pusat.
“Melalui kunjungan Asisten Deputi dari pemerintah pusat, kami berharap proyek energi terbarukan ini bisa segera terealisasi. Kami juga mendorong internalisasi nilai-nilai geopark melalui pendidikan dan residensi budaya agar masyarakat menjadi aktor utama pembangunan,” jelasnya.
Aat juga mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan momentum Geo Fest sebagai ruang kolaborasi strategis yang mendorong penguatan jejaring antar-geopark, khususnya dalam memperkuat sektor konservasi, riset, dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.
Geo Fest 2025 menjadi komitmen bersama dalam mewujudkan geopark sebagai ruang hidup yang selaras antara alam, manusia, dan nilai-nilai budaya lokal yang lestari.