Potret Sukabumi — Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui program Keluarga SIGAP (Siaga Dukung Kesehatan Siap Hadapi Masa Depan) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama pemangku kepentingan untuk membahas strategi dan solusi keberlanjutan program kesehatan keluarga berbasis dana desa.
FGD yang berlangsung di Kota Sukabumi, Selasa (22 Juli 2025), dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Gavi, Unilever Lifebuoy, WPPMedia, Inke Maris, serta beberapa pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa.
Turut hadir pula Sappe M.P. Sirait, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDTT, dan Ratna Wulansari, Kepala Desa Kota Batu.
Program Keluarga SIGAP ini bertujuan untuk melindungi anak usia bawah dua tahun (baduta) dari penyakit yang bisa dicegah melalui tiga perilaku kunci: imunisasi lengkap, cuci tangan pakai sabun, serta pemberian makanan dan camilan sehat sesuai usia.
Dalam sambutan yang disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, ditegaskan bahwa:
“Keluarga SIGAP mengusung semangat menjadikan setiap keluarga sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan.”
Dengan pendekatan yang partisipatif dan berbasis komunitas, program ini telah dijalankan di 42 puskesmas dan 284 desa sejak April 2025.
Sebelum diskusi dimulai, peserta FGD terlebih dahulu mengunjungi Kelas Ibu Baduta di tiga Posyandu wilayah Puskesmas Karawang: Posyandu Koki, Posyandu Salem, dan Posyandu Mas, di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi.
Alia Poonawala, perwakilan dari GAVI, turut menyampaikan kekagumannya pada antusiasme kader dan ibu-ibu di lapangan:
“Saya menyaksikan sendiri semangat para kader saat Kelas Ibu Baduta berlangsung. Ini sangat luar biasa.”
FGD ini menjadi momentum untuk menyatukan visi serta menyusun strategi lapangan dalam memastikan program Keluarga SIGAP tetap berjalan dan memberikan dampak berkelanjutan, termasuk dalam hal integrasi pemanfaatan dana desa untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.