Potret Sukabumi — Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Evaluasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2025 serta perencanaan tahun 2026 di Aula Dinas Pertanian. Rapat dibuka Sekretaris Daerah H Ade Suryaman dan diikuti pengusaha pupuk, koordinator BPP, serta narasumber dari pemerintah pusat dan provinsi. Evaluasi dilakukan untuk memastikan pupuk bersubsidi benar-benar mendukung produktivitas petani.
Sekda menyampaikan evaluasi difokuskan pada tiga aspek utama. Penyediaan, penyaluran, dan pengawasan. Ia menyoroti rendahnya tingkat penyerapan pupuk bersubsidi di lapangan meski ketersediaan telah disiapkan pemerintah. Menurutnya, distribusi pupuk harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan produsen.
Aspek pengawasan juga menjadi perhatian serius. Sekda menegaskan pengawasan diperlukan untuk mencegah penyimpangan dan pengalihan distribusi pupuk ke daerah lain. Ia meminta semua pihak memastikan pupuk bersubsidi tepat sasaran dan diterima petani yang berhak. Ia juga mengingatkan agar kekurangan pada 2025 tidak terulang di 2026.
Kepala Dinas Pertanian Aep Majmudin menyampaikan Kabupaten Sukabumi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat atas capaian swasembada pangan. Sukabumi meraih peringkat pertama peningkatan produksi di Jawa Barat, termasuk komoditas jagung. Ia menegaskan Pemkab berkomitmen memperbaiki data, memperluas area tanam, dan mempermudah akses pupuk bersubsidi. Kegiatan ditutup dengan penyerahan penghargaan capaian luas tanam padi.




