Potret Sukabumi — Pelatihan dan pembentukan Relawan Bencana resmi ditutup pada Rabu, (18/6/25), di Camping Ground Situ Halimun, Warungkiara. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara BKAD Kiara Gadung dan Koramil 2203 Warungkiara, yang bertujuan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana.
Penutupan dibuka oleh Danramil Warungkiara, Kapten Inf. Agus Rahman, selaku komandan pelatihan. Sepanjang tiga hari, pelatihan mengedepankan praktik langsung berupa ilmu medan, survival, keahlian mengenali jejak (sanjak), mountaineering, serta teknik pioner dan logistik darurat. Materi disampaikan oleh narasumber profesional dari BPBD Kabupaten Sukabumi, Basarnas, PMI, unsur Marinir, dan relawan senior.
Dalam amanatnya, Kapten Agus Rahman menegaskan bahwa sinergi antarstakeholder serta pengembangan kapasitas relawan secara berkelanjutan merupakan fondasi utama dalam menjaga ketahanan komunitas desa terhadap bencana.
“Jaga semangat, soliditas, dan komunikasi efektif. Tantangan di lapangan sangat besar, jadi kolaborasi terus dijaga,” pesannya.
Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 40 peserta, terdiri dari karang taruna, perangkat desa, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat dari wilayah Warungkiara dan Bantargadung. Salah satunya, Deden Kurniawan (24), mengungkapkan penghargaan atas materi praktis yang langsung bisa diterapkan saat terjadi kondisi darurat.
“Materi seperti praktek tali-temali dan evakuasi sangat membantu. Semoga kegiatan ini rutin digelar,” katanya.
Ketua BKAD Kiara Gadung, H. Encep Saepudin, menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari strategi kelembagaan desa untuk membangun kemandirian dan kesiapsiagaan bencana secara lokal.
“Masyarakat harus menjadi pelaku utama dalam mitigasi. Relawan desa tidak boleh hanya menunggu pemerintah,” ujarnya.
Acara ditutup dengan prosesi penyerahan sertifikat oleh Danramil, diikuti apel singkat yang menunjukkan semangat kolektif para relawan. Prosesi berlangsung khidmat di bawah naungan pepohonan Situ Halimun, menandakan keberlanjutan komitmen daerah dalam memperkuat budaya siaga bencana.
Dukungan dalam bentuk pelatihan lanjutan, simulasi berkala, dan penguatan jaringan relawan akan menjadi tindak lanjut dari BKAD bersama instansi pendukung. Kehadiran Forkopimcam, kepala desa, tokoh masyarakat, serta Karang Taruna di lokasi memastikan kegiatan ini ditopang oleh jaringan kolaboratif yang luas.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi desa-desa di Kecamatan Warungkiara untuk membangun komunitas yang tangguh, sinergis, dan professional dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam.