Potret Sukabumi — Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur dasar yang mendukung kehidupan masyarakat. Salah satunya dengan melaksanakan peningkatan kualitas jalan pada ruas Sinagar–Pawenang di Kecamatan Nagrak.
Proyek peningkatan jalan ini tengah dilaksanakan oleh UPTD PU Wilayah II Cibadak sebagai bagian dari Paket RK.164. Penanganan mencakup ruas sepanjang 765 meter dengan lebar jalan 3 meter, yang menghubungkan dua wilayah penting yakni Desa Pawenang dan Babakan Panjang. Jalan ini dikenal sebagai jalur vital masyarakat untuk aktivitas ekonomi, pertanian, hingga pendidikan.
Kepala UPTD PU Wilayah II Cibadak, Heri Hermawan, menjelaskan bahwa peningkatan jalan menggunakan metode konstruksi Laston lapis aus (HRS-WC) dengan ketebalan 3 sentimeter. Konstruksi ini dikenal memiliki daya tahan lebih tinggi dan cocok untuk jalan dengan intensitas lalu lintas cukup tinggi.
“Penanganan ruas ini menggunakan konstruksi HRS-WC sebagai bentuk peningkatan standar jalan agar lebih awet dan nyaman dilalui,” jelas Heri Hermawan.
Saat ini, proyek telah memasuki tahap penambalan jalan atau pelapisan awal menggunakan metode penetrasi macadam. Dalam waktu dekat, tim teknis akan mulai melakukan penggelaran lapisan aspal aus menggunakan berbagai alat berat, seperti asphalt finisher, tandem roller, dan pneumatic tyre roller guna memastikan hasil yang maksimal dan sesuai spesifikasi teknis.
Heri juga menambahkan bahwa pengawasan dilakukan secara ketat agar kualitas pekerjaan sesuai standar. Ia berharap proyek ini selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat.
“Dengan dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, kami optimistis pekerjaan ini dapat rampung sesuai jadwal dan memberi manfaat besar, khususnya bagi warga Kecamatan Nagrak yang setiap hari melintasi jalur ini,” ungkapnya.
Masyarakat menyambut baik proyek peningkatan jalan ini, mengingat sebelumnya kondisi jalan kerap dikeluhkan karena rusak dan berlubang, sehingga membahayakan pengguna, terutama saat musim hujan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis Pemkab Sukabumi untuk mendukung mobilitas masyarakat, membuka akses antarwilayah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.